DIPICU PERSOALAN BERAS 4 KG, SEORANG WARGA MENGAMUK TEWASKAN 2 ORANG DAN 5 LAINYA LUKA BERAT

Salah seorang korban amukan seorang ayah di Rapen Muara Teweh. (j/1/Dony)
Muara Teweh,-WartaKalimantan.com,- Di picu rasa kesal, dendam dan sakit hati, karena isterinya memberikan beras empat kilogram kepada iparnya,  seorang ayah Kuswanto (30 th) warga di kawasan pemukiman Rapen jalan Pendreh, Kota Muara Teweh, Barito Utara, Kalteng, Jum’at (3/10) mengamuk, menebas isterinya, iparnya dan siapa saja yang mendekat hingga melukai tujuh orang, dua orang diantaranya tewas lima orang lainnya luka berat.


Menurut penuturan warga di sekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP) peristiwa yang menghebohkan warga di Rapen dan sekitarnya tersebut terjadi sekitar pukul 17.30 WIB  jumat (3/10) menjelang saat magrib.

Informasi  yang berhasil  dihimpun  di sekitar TKP menyebutkan, warga sekitar tidak menghentikan amukan tersangka, sehingga menyebabkan jatuhnya korban jiwa. Pelaku baru dapat diamankan setelah dihadiahi timah panas oleh petugas, setelah itu baru  para korban langsung dilarikan warga sekitar bersama dengan aparat kepolisian ke rumah sakit umum muara teweh

Pada peristiwa ini, dua korban tewas diantaranya Wasiem (27 th) dan  Wahyu (3,5 th), mereka adalah adik ipar dan keponakan pelaku sendiri yang merupakan anak dari Idin (45 th) dengan Saniem (40 th) yang juga mengalami luka bacokan akibat tebasan pelaku.

Korban lainya adalah  Sainah (34 th) Wina (18 th) dan  Prastriatul Janah (3 th) yang juga merupakan keponakan pelaku, Saniyem dan Idin yang mengalami luka parah robek bagian leher.

Menurut keterangan  salah seorang warga sekitar TKP yang sempat menolong para korban, saat kejadian  pelaku sempat mengancam kepada siapapun yang turut campur  dalam urusan  keluarganya,  karena pihak saudara iparnya  dianggapnya turut campur masalah keluarganya dan akhirnya mereka di tebas.

Disebutkan sebab pelaku terus mengamuk,  aparat kepolisian langsung menghadiahkan timah panas dibagian kaki pelaku  hanya untuk melumpuhkan pelaku, setelah pelaku terkapar tidak berkutik pelaku digelandang ke Mapolres Barito Utara guna mempertanggung jawabkan   perbuatannya.

Kapolres Barito Utara AKBP Amostian, SIK didampingi Kasat RESKRIM AKP Abdul Azis Septiadi, SH SIK , mengatakan motif sementara pelaku mengamuk akibat dendam kepada keluarga istrinya, setiap kali panen, karena setiap mengambil  beras, keluarga istri dan istrinya mengambil beras tampak sepengatahuannya sehingga memicu kemarahan pelaku.

“Mungkin sebelumnya sudah ada masalah sehingga pelaku kesal atau dongkol”  terang Kapolres AKBP  Amostian, SIK kepada sejumlah wartawan Puncaknya lanjut Kapolres,  ketika istrinya mengambil beras sebanyak 4 kilo tampa seijin oleh suaminya dan beras tersebut dikasih  iparnya, pelaku pun kesal dan mengamuk membabi buta.  Bahkan yang ikut melerai pun ,juga terkena tebasan senjata tajam oleh pelaku, termasuk kaka ipar laki-lakinya. Kasus tersebut kini  terus didalami  pihak polisi sementara pelaku kejahatan tersebut sudah di amankan Polres Barito Utara  untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya. Tersangka diancam pasal   338 KUHP dan pasal 351 ayat 3 KUHPdengan ancaman kurungan maksimal 20 tahun  penjara.(j/1/dony)
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar