Tumbang Anoi,-WartaKalimantan.com,-
Dewan Adat Dayak (DAD) Barito Utara Kalimantan Tengah bersama sejumlah
Damang Kepala Adat (DKA), Wakil Bupati Barito Utara Herby Ompie
menghadiri acara Napak Tilas Pakat Damai Tumbang Anoi yang
diselenggarakan di Palangka Raya dan di desa Tumbang Anoi, Kabupaten
Gunung Mas tanggal 3 hingga 5 Oktober 2014.
Rombongan DAD Barito Utara selain
fungsionaris DAD dipimpin Sekretaris DAD Barito Utara Drs Jonio Suharto,
M.IP, juga Wakil Bupati Barito Utara tiga orang Damang, masing-masing
Damang Teweh Tengah, Damang Gunung Purei, Damang Montallat serta Ketua
DAD Kecamatan Gunung Timang.
Untuk mencapai desa Tumbang Anoi yang
terletak di kabupaten Gunung Mas, tepatnya di udik Sungai Kahayan memang
perjalanan yang cukup melelahkan para peserta, selain letaknya tidak
kurang dari 300 km dari kota Palangka Raya, juga kondisi jalannya yang
sebagian besar masih merupakan jalan tanah diperkeras, juga melintasi
perbukitan dengan tanjangan yang cukup menguji adrenalin rombongan.
Sungguhpun demikian, setiba di desa
Tumbang Anoi rasa cape dan lelah tadi terobati upacara adat dan kesenian
khas komunitas setempat menyambut kedatangan ribuan peserta dari
seluruh Kalimantan dan Nusantara bahkan dari manca negara yang
menghadiri acara napak tilas peristiwa rapat besar (rapat hai) bangsa
Dayak 120 tahun silam tersebut.
Konon rapat itu sendiri dikoordinir
oleh seorang Damang yang beranama Damang Batu yang sekarang ini oleh
pemerintah dan warga Gunung Mas dibadikan menjadi nama kecamatan di
tempat tersebut, menurut versi pemerintah Hindia Belanda rapat damai
bangsa Dayak tersebut difasilitasi oleh pihak pemerintah Hindia Belanda
yang tujuannya untuk menghentikan permusuhan antara sesama bangsa Dayak
dan antara bangsa Dayak dengan bangsa Belanda.
Adapun permusuhan antara sesama bangsa
Dayak dikala itu adalah bentuk “ngayau” , yaitu saling serang, saling
bunuh dengan cara memenggal kepala antar suku, sementara permusuhan
dengan bangsa Belanda adalah bentuk perlawan bangsa Dayak terhadap
pemerintah Hindia Belanda. Rapat Damai Tumbang Anoi untuk mengakhir
semua bentuk permusuhan tadi, disatu pihak agar bangsa Dayak semakin
bermartabat, damai, terjalin kebersamaan sesama bangsa Dayak, sementara
disisi lain bagi pemerintah Hindia Belanda (Campany) diharapkan dari
hasil rapat damai tersebut dapat menjalankan misi mereka di tanah Dayak.
(j/1).
- Blogger Comment
- Facebook Comment
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)

0 komentar:
Posting Komentar