Muara Teweh,-WartaKalimantan.com,- Musim
kemarau panjang tahun ini membuat beberapa daerah mengalami
kekeringan,Dampak kemarau tersebut, selain menyebabkan kebakaran hutan
dan lahan yang menimbulkan bencana asap dan menyebabkan kerugian warga
akibat kebun dan ladang mereka hangus terbakar.
Kemarau
juga berdampak terhadap kesehatan warga selain akibat serangan asap
jugai memyebabkan warga kesulitan mendapatkan air bersih.Sehingga
sebagian warga terpaksa mengkonsumsi air sumur atau sungai yang tidak
bersih, hal ini menyebabkan mereka gampang terserang berbagai macam
penyakit.
Hal ini
warga Tamban Sari desa Wonorejo, Kecamatan Teweh Tengah, Barito
Utara, Kalteng. Warga di desa ini mengeluh sebulan ini mereka kesulitan
mendapatkan air bersih karena sungai-sungai kecil yang ada disekitar
desa mereka sekarang mengalami kekeringan.
Akibatnya
warga desa ini terpaksa membeli air bersih untuk kebutuhan
sehari-harinya. Rinda (20 th) salah seorang warga kepada Media ini
mengatakan, mereka membeli air bersih dengan kapasitas 1200 liter dengan
harga Rp 50.000, air bersih itu digunakan untuk mandi dan memasak dan
keperluan lainnya.
Sementara
ada pula warga lainnya di desa ini mengatasi kesulitan air bersih
dengan cara menggali sumur sedalam-dalamnya, namun ternyata airnya tidak
ada, kalaupun ada airnya akan tetapi api air tersebut tak layak untuk
konsumsi karena keruh dan berbau.
Kondisi
tersebut sangat ironis, karena Wonorejo dekat dengan kota Muara Teweh
ibukota Kabupaten Barito Utara, yaitu hanya sekitar 4 kilometer. Namun
PDAM belum masuk ke desa tersebut, Warga mengharapkan kepada pemerintah
kabupaten Barito Utara untuk memasukan jaringan PDAM ke desa mereka,
sehingga mereka tidak lagi kesulitan air bersih. (dsn/bataratv/j/1)
0 komentar:
Posting Komentar